top of page

Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian

Diperbarui: 15 Nov 2022



A. Deskripsi Materi

Sumberdaya ekonomi terdiri dari berbagai tenaga, modal, dan tanah yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Karena sumberdaya setiap masyarakat terbatas atau langka, maka kemampuan setiap masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa juga terbatas. Karena kelangkaan ini, setiap masyarakat menghadapi masalah apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksi, untuk siapa diproduksi, bagaimana membagi produksi dari waktu ke waktu, dan bagaimana mempertahankan serta mendukung pertumbuhan mekanisme tersebut.

Dalam materi pertama ini, siswa akan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan pertukaran barang dan jasa. Substansi materi terdiri dari macam, penggerak dan sumberdaya aktivitas ekonomi yang dikaitkan dengan teori dan model ekonomi serta aktivitas pelaku-pelaku ekonomi yang terdiri dari, rumah tangga, perusahaan dan pemerintah.

B. Kegiatan Belajar

B.1. Tujuan Kegiatan

Setelah mempelajari bagian ini, siswa diharapkan dapat:

  1. Memahami ilmu ekonomi secara luas

  2. Mengetahui sumberdaya aktivitas ekonomi

  3. Menggambarkan hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian

B.2. Uraian Materi Belajar

Sumberdaya Aktivitas Ekonomi

Kegitan manusia di dalam masyarakat dalam bidang ekonomi pada dasarnya meliputi (a) kegitan produksi, (b) kegitan konsumsi, dan (c) kegiatan pertukaran. Kegitan ekonomi itu timbul karena adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia timbul dari :

  1. Kebutuhan biologis ( seperti makanan, pakaian, tempat tinggal)

  2. Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan ( seperti rumah yang bagus, pendidikan yang tinggi, dsb)

  3. Lain-lain kebutuhan yang khas masing-masing perorangan.

Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas. Artinya, begitu satu macam kebutuhan terpuaskan akan timbul macam kebutuhan lain. Jadi, kebutuhan manusia yang tidak terbatas tersebut merupakan penggerak aktivitas ekonomi. Dalam ilmu ekonomi “ kepuasan yang tidak terbatas” ini dipandang sebagai “anggapan kerja = working hypothesis). Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia mengkonsumsikan barang/jasa yang ia butuhkan. Barang/ jasa akan tersedia apabila diproduksikan. Namun, produksi barang /jasa tersebut adalah terbatas karena sumberdaya

ekonomi yang tersedia selalu terbatas jumlahnya. Sumberdaya ekonomi dapat digolongkan menjadi :

  1. Sumberdaya alam ( tanah, minyak bumi, air, udara, dsb)

  2. Sumberdaya manusia ( fisik, mental, ketrampilan, dan keahlian)

  3. Sumberdaya buatan manusia ( mesin-mesin, gedung-gedung, jalan, dan sebagainya yang sering disebut sebagai modal atau kapital).Adanya ketiga sumberdaya itu tidak menjamin timbulnya kegiatan produksi. Agar timbul kegiatan produksi perlu ada pihak yang mengorganisirnya. Kegiatan mengorganisir tersebut biasanya digolongkan menjadi sumberdaya ekonomi yang keempat, yaitu:

  4. Kepengusahaan (entrepreunership). Istilah lain bagi sumberdaya ekonomi adalah faktor produksi. Bagaimana dengan teknologi? Teknologi tidak dimasukkan ke dalam sumberdaya ekonomi tersendiri. Ia dianggap telah terkandung dalam sumberdaya-sumberdaya diatas. Teknologi berkaitan dengan kualitas sumberdaya. Teknologi dapat tercermin dalam keahlian karyawan, efisiensi mesin, bibit unggul, dan sebagainya (Boediono, 1982 :1-4).

Ilmu Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi memusatkan perhatiannya pada ketiga proses aktivitas ekonomi di atas beserta pihak-pihak yang terkait dengan aktivitas tersebut, yaitu produsen, konsumen, pedagang, pemerintah, dan sebagainya. Secara umum, ilmu ekonomi adalah studi tentang alokasi sumberdaya yang langka diantara penggunaan-penggunaan akhir yang bersaing (Nicholson, 1995 : 3). Definisi serupa dikemukakan oleh Henderson & Quandt (1980 : 1), ilmu ekonomi adalah studi tentang penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk pencapaian alternatif akhir. Selanjutnya Henderson & Quandt (1980 : 1) mendefinisikan ilmu ekonomi lebih spesifik yaitu ilmu sosial yang meliputi aksi-aksi individu-individu dan kelompok-kelompok individu di dalam proses produksi, pertukaran, dan konsumsi

barang-barang dan jasa-jasa .

Ilmu ekonomi dibagi ke dalam cabang dan sub-cabang. Cabang utama adalah ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro mempelajari aksi-aksi ekonomi dari individu-individu dan kelo mpok-kelompok individu. Ilmu ekonomi makro mempelajari aksi-aksi ekonomi agregat seperti total tenaga-kerja dan pendapatan nasional. Kedua cabang ilmu ekonomi ini berkaitan dengan penetapan harga dan pendapatan dan penggunaan sumberdaya. Namun demikian, ekonomi mikro konsentrasi pada analisis harga-harga dan pasar-pasar individual, dan alokasi sumberdaya-sumberdaya spesifik pada penggunaan tertentu. (Henderson & Quandt, 1980 : 2).

Teori dan Model Ekonomi

Tujuan ilmu ekonomi, seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, adalah untuk penjelasan dan prediksi. Baik analisis teoritis maupun investigasi empiris diperlukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Teori menggunakan penalaran deduktif abstrak dalam menarik kesimpulan berdasarkan asumsi-asumsi. Sedangkan studi empiris bersifat induktif. Kedua pendekatan ini saling melengkapi, karena teori memberikan arah studi empiris dan studi empiris memberikan uji pada asumsi-asumsi dan kesimpulan-kesimpulan dari teori (Henderson &Quandt, 1980 : 1).

Teori ekonomi mengarahkan penyusunan model yang menjelaskan perilaku unit-unit ekonomi individual (para konsumen, para produsen, agen-agen pemerintah) dan interaksi mereka di dalam membangun sistem ekonomi suatu wilayah, suatu negara, atau dunia secara keseluruhan. Model adalah representasi yang disederhanakan dari situasi yang nyata. Model disusun dimaksudkan untuk dua tujuan utama, yaitu analisis dan prediksi Analisis menyatakan penjelasan perilaku unit-unit ekonomi, yaitu konsumen dan produsen.

Prediksi menyatakan kemungkinan perkiraan pengaruh perubahan besaran-besaran (variabel) di dalam ekonomi. Contoh : model penawaran dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh penarikan pajak terhadap penjualan dari perusahaan. Validitas model dapat dinilai dari beberapa kriteria, yaitu : kekuatan prediksinya, konsistensi dan realisme asumsinya, tingkat informasi yang diberikan, generalisasinya, dan simplisitinya (Koutsoyiannis, 1985: 3-5).

Pada umumnya semua model ekonomi mengandung tiga unsur yang sama: (1) asumsi ceteris paribus, (2) anggapan bahwa para pengambil keputusan ekonomi berusaha mengoptimalkan sesuatu (optimalisasi), dan (3) pembedaan yang seksama antara pertanyaan positif dan pertanyaan normatif. Ekonomi positif berusaha menetapkan bagaimana sumberdaya pada kenyataannya dialokasikan dalam sebuah perekonomian. Ekonomi normatif menetapkan bagaimana sumberdaya seharusnya dialokasikan dalam perekonomian. Menurut Keynes, ekonomi positif berkenaan dengan upaya memahami mengenai “what is”, sedangkan ekonomi normatif berusaha memahami mengenai “what ought to be”. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan harus memaksimumkan keuntungan. Pandangan demikian termasuk posisi normatif.

Pelaku-Pelaku Aktivitas Ekonomi

Pelaku-pelaku aktivitas ekonomi secara umum terdiri dari tiga unsur, yaitu

rumah-tangga, perusahaan, dan pemerintah. Berikut ini diuraikan peranan mereka

dalam aktivitas ekonomi.

Rumah-Tangga

Rumah tangga adalah pemilik dari berbagai faktor produksi. Sektor rumahtangga ini memiliki (1) tenaga kerja ( fisik dan otak) ; dan (2) modal ( tanah, bangunan, peralatan modal, uang ,dll). Mereka dapat menawarkan faktor-faktor produksi tersebut kepada perusahaan. Sebagai balas jasa dari faktor-faktor produksi yang ditawarkan, perusahaan memberikan berbagai jenis “pendapatan” kepada sektor rumah-tangga. Tenaga kerja menerima gaji atau upah, pemilik tanah dan bangunan menerima uang sewa, pemilik saham menerima keuntungan. Pendapatan tersebut oleh rumah-tangga akan digunakan untuk dua tujuan, yaitu konsumsi dan tabungan.

Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dibentuk oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Seseorang atau sekumpulan orang tersebut dikenal dengan pengusaha. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimum. Oleh karena itu, pengusaha harus memiliki keahlian mengenai bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk agar dapat diperoleh keuntungan yang maksimum.

Pemerintah

Pemerintah dalam hal ini adalah lembaga-lembaga atau badan-badan pemerintah yang ditugasi untuk mengatur perekonomian negara. Lembaga-lembaga ini antara lain, Bank Sentral, Departemen Pemerintahan, Pemerintah Daerah, Parlemen, TNI-POLRI, dan sebagainya. Pemerintah mengatur dan mengawasi aktivitas ekonomi rumah-tangga dan perusahaan, agar mereka melakukan aktivitas ekonomi dengan wajar dan tidak merugikan masyarakat banyak.

Disamping tugas pengaturan dan pengawasan, pemerintah juga melakukan aktivitas ekonomi sendiri, terutama aktivitas yang oleh swasta dipandang kurang atau tidak menguntungkan. Aktivitas-aktivitas tersebut, misalnya pembangunan infrastruktur ( jalan, jembatan, pelabuhan, lapangan terbang, gedung sekolah, dan sebagainya). Disamping itu, juga menyediakan jasa-jasa penting, seperti angkutan kereta api, bus dan pesawat terbang, jasa telpon, pos, telegram, dan sebagainya. Oleh karena itu sektor ekonomi juga dibedakan menjadi sektor pemerintah dan sektor swasta. Untuk membiayai aktivitas ekonomi ini, pemerintah mengenakan pajak kepada rumah-tangga dan perusahaan. Disamping itu juga berasal dari keuntungan yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang dimilikinya.

Atas dasar uraian diatas, dapat digambarkan bagaimana hubungan antara ketiga pelaku pasar tersebut dalam Gb. 1.1. berikut. Gb. 1.1. menjelaskan bagaimana hubungan antara rumah-tangga dan perusahaan baik melalui pasar barang maupun melalui pasar faktor produksi.


Aliran (1) menggambarkan penawaran berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor perusahaan. Aliran (2) menggambarkan permintaan berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor rumah-tangga. Dari hubungan tersebut dapat diketahui tiga hal: (a) Jenis barang dan jasa apa yang harus diproduksi, (b) tingkat harga dari masingmasing barang dan jasa tersebut, dan (c) tingkat produksi masing-masing barang dan jasa tersebut. Informasi ketiga hal ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan (produsen) dalam menentukan keputusan produksi. Keputusan produksi ini akan menimbulkan permintaan faktor-faktor produksi di dalam pasar faktor produksi. Aliran (3) menunjukkan permintaan faktor-faktor produksi oleh produsen. Aliran (4) menunjukkan penawaran faktor-faktor produksi oleh rumahtangga. Aliran (5) menggambarkan peran pemerintah, yaitu pengaturan dan pengawasan.

GLOSARIUM

Kata

Arti

audit report audit review audited statement austerity programme austrian school autarchy authoritarian system authority to purchase authorized share capital automatic responseofaltruism automatic stabilizers automatic terminal facility service (A TFS) automatic transfer service CATS) automatic wage adjustment automotive transfer autonomous agencies autonomous consumption autonomous duty autonomous innovation autonomous investment autonomous item autonomous regional growth autonomy autonomy balance availability constraints average bond average capital-output ratio average cost average cost curve average cost pricing average daily traffic average fixed cost average hourly earnings average payoff

laporan audit

tinjauan audit

pernyataan audit

program penghematan

aliran Austria

autarki

sistem Authoritarian

kewenangan membeli

modal saham resmi

respons otomatis altruisme

penstabil otomatik

layanan fasilitas terminal otomatis

layanan transfer otomatis

penyelarasan upah otomatis

transfer outomatis

agen berotonomi

konsumsi otonom

bea otonom

inovasi otonom

investasi otonom

butir otonom

pertumbuhan wilayah otonom

otonomi

imbangan otonomi

kendala ketersediaan

obligasi rerata

nisbah modal-keluaran rerata

biaya rerata

kurva biaya rerata

penentuan-harga biaya rerata, penetapan

lalu lintas harian rerata

biaya tetap rerata

penghasilan rata-rata peram

pembayaran purata

baby boom

backdoorpurchase

hack lane

backdated cheque

backdoor financing

back-to-back loan

back-to-back transaction

backward area

backward bending supply curve

backward linkage

backward shiftingoftax

backward-bending labor supply

curve

backwardness degree

backwash effect

bad debt reserve

bads

hain index

balance of concession

balance of indebtedness

balance ofi ndebtness

balance of labor

balance of payment

balance of payment effects

balance of payment surplus

balance of payments

ledakan bayi

pembelian bawah tangan

lorong beJakang

cekmundur

pembiayaan pintu belakang

pinjaman bahu-membahu

transaksi bahan baku

kawasan terbelakang

kurva penawaran berbalik

rantaiankebelakang, keterkaitanke

belakang

pengalihan pajaksurut

kurva penawaran pekerja arah-berbalik

derajat keterbelakangan

efek surutan

cadangan kredit macet

barang merugikan

indeks Bain

imbangan konsesi

neraca utang

sal do utang

doktrin keseimbangan tenaga kerja

neraca pembayaran

efek neraca pembayaran

surplus neraca pembayaran

neraca 'pembayaran​

​cabotage cad as trial survey cairns callable capital Cambridge equation Cambridge tradition cameralists campaign financing canal cancellation date cantillion effect capacity capacity barrier to entry capacity expansion problem capacity stabilization agreement capacity utilization capital capital account capital account of bank capital accumulation capital allocation capital asset capital asset pricing model capital augmenting technological progress capital banking capital budget capital coeificient

​kabotase

survei kadastrial

cairns

modal siap panggil

persamaan Cambridge

tradisi Cambridge

kameralis

pendanaan kanlpanye

terusan

tarikb pembatalan

efek Cantillion

kapasitas

sawar masuk kapasitas

masalah perluasan kapasitas

perjanjian penstabilan kapasitas

pemanfaatan kapasitas

modal

akun modal

akun modal bank

akumulasi modal, pemupukan modal

alokasi modal

harta modal; aset modal

model penentuan harga aset modal

kemajuan teknologi bersandi modal

perbankan modal

anggaran modal

koefisien modal

​de~dfreight

death duty

death rate

debit entry

debt burden

debt capital

debt capitalization

debt conversionprogram

debt crisis

debt deflation

debt equity

debt forgibness

debt monetization

debt moratorium

debt outstanding

debt overhang

debt payments

debt ratio

debt realized

debt reduction

debt relief

debt renegotiation

debt repudiation

debt rescheduling

debt restructuring

debt service ratio


biaya angkut minimum

pajak kematian

tingkat kematian

entri debit

beban utang

modal utang

pemodalan utang, kapitalisasi utang

programkonversi utang

kemelut utang, krisis utang

deflasi utang

ekuitas utang

penghapusan utang

penguangan utang

penangguhan utang

utang belum lunas

terlilit utang

pembayaran utang

nisbah utang

utang terlunas

pengurangan utang

pelega utang

perundingan ulang utang

pengingkaran utang, penolakan utang

penjadwalan utang

restrukturisasi utang

nisbah pembayaran utang

​educational choice

educational decisions

educational demand

educational economics

educational finance

educational planning

educational provision

educational quality

educational vouchers

education-work relationship

effective competition

effective demand

effective exchange rate

effective fertility ratio

effective protection

effective protection rate

effectivetadff

effectsofprotection

efficiency

efficiency auditing

efficiency charge

efficiency condition

efficiency unitoflabor

efficiency wage hypothesis

efficiency wage theory

efficient frontier

efficient structure hypothesis

eft1uent charges

effortentropy

egalitarian development

elasticcurrency

elastic demand

elastic incidenceoftaxation

elastic supply

elasticityofdemand

piiihan pendidikan

keputusan pendidikan

pennintaanpendidikan

ekonomi pendidikan

dana pendidikan

perencanaan pendidikan

penyediaan pendidikan

kuaiitas pendidikan

kupon/vocerpendidikan

hubunganpendidikan-pekerjaan

persaingan efektif

pennintaanefektif

tingkat nilai tukar efektif

rasio fertilitas efektif

proteksi efektif

tingkat proteksi efektif

tarifefektif

efekproteksi

efisiensi

pengauditan efisiensi

pungutan efisiensi

kondisi efisiensi

unit efisiensi buruh

hipotesis upah efisiensi

teori upah efisiensi

batas efisien

hipotesis struktur efisien

bayaran limbah

entropi upaya

pembangunanegalitarian

mata uang anjal

pennintaananjal

insidens pembajakan keanjalan

penawarananjal

elastisitas pennintaan

​fiscal capacity

fiscal decentralization

fiscal disipline

fiscal drag

fiscal effort

fiscal expansion

fiscal federalism

fiscal gap

fiscal imbalance

fiscal jurisprudence

fiscal neutrality

fiscal policy

fiscal policy instrument

fiscal policy multiplier

fiscal politics

fiscal responsibility

fiscal solvency

fiscal substitution

fiscal year

Fisher effect

Fisher-Clark hypothesis

Fisher's conceptofcapital

fixed asset turnover

fixed budget

fixed cost

fixed costsofworking

fixed dollar standard

fixed duration planning

fixed exchange rate

fixed exchange rate system

fixed expense

fixed factor proportion

fixed gold standard

fixed input

fixed interest stock


​kapasitas fiskal

desentralisasi fiskal

disiplin fiskal

seretan fiskal

upaya fiskal

ekspansi fiskal

federalisme fiskal

kesenjangan fiskal

ketakseimbangan fiskal

jurisprudensi fiskal

kenetralan fiskal

kebijakan fiskal

instrumen kebijakan fiskal

pengganda kebijakan fiskal

politik fiskal

tanggung jawab fiskal

kemampuan fiskaI

sulih fiskal, substitusi fiskal

tahun fiskal

efek Fisher

hipotesis Fisher-Clark

koosep-modal Fisher

perputaran aset tetap

anggaran tetap

kos tetap

kos-tetap bekerja

standar dolar tetap

perencanaan jangka waktu tetap

nilai tukar tetap

sistem nilai tukar tetap

biaya tetap

proporsi faktor tetap

standar emas tetap

masukan tetap

stok bunga tetap

gross domestic expenditure

gross domestic investment

gross domestic product

gross income

gross investment

gross margin percentage

gross national expenditure

gross national income

gross national product

gross national product deflator

gross national product gap

gross national saving

gross planetary product

gross private domestic investment

gross profit margin

gross profit ratio

gross registered tonnes

gross reproduction rate

gross sales

gross-flow data

group equilibrium

group fare rate

group incentive pay

growth areas

growth center

.growth model

growth poles

growth triangle

guarantee

guaranteed delivery time

guest workers programs

guild labor market

guild socialism


belanja domestik bruto

investasi domestik bruto

produk domestik bruto

pendapatan bruto

investasi bruto

persentase margin kotor

belanja nasional bruto

pendapatan nasional bruto

produk nasional bruto

deflator produk nasional bruto

kesenjangan produk nasional bruto

tabungan nasional bruto

produk dunia bruto

investasi domestik swasta bruto

margin keuntungan kotor

nisbah keuntungan kotor

tonase terdaftar kotor

tingkat reproduksi bruto

penjualan kotor

data alir-kasar

keseimbangan kelompok

tingkat tarif rombongan

pembayaran insentif kelompok

kawasan pertumbuhan

pusat pertumbuhan

model pertumbuhan

kutub pertumbuhan

segitiga pertumbuhan

jaminan

waktu penyerahan terjamin

programtenaga kerja tamu

pasar kerja sebidang

sosialisme gilda

historical cost depreciation

historical school

historicism

hoarding

holding company

home goods

homestead laws

homogeneityoffactors

homogeneous capital

homogeneous demand function

homogeneous product

homogeneousproductionfunction

homothetic taste

horizontal dissolutions

horizontal dominance

horizontal equity

horizontal integration

horizontal merger

horizontal relationship

horizontal restraints

host nation

hot money

hotelling principle

hotelling rule

housing quality

hub port

human capital

human capital investment

human development indeks

human resources

human right

humanists

hurdle rate

hyperinflation

hypothetical bias

hypothetical resources


​depresiasi kos historis

aliran historis

historisme

penimbunan

perusahaan induk

barang dalam negeri

hukummigrasi swakarsa

kehomogenanfaktor

modalhomogen

fungsi permintaan homogen

produkhomogen

fungsi produksihomogen

selera/citarasa homotik

pemutusan horizontal

pengaruhhorizontal

keadilan horizontal

integrasi horizontal

mergerhorizontal

hubungan horizontal

pembatasan horizontal

negara tuan rumah

uang panas

prinsip Hotelling

kaidah Hotelling

kualitasperumahan

pelabuhan pusat

modal manusia

investasi modal manusia

indeks pembangunan manusia

sumberdaya manusia

hakasasi manusia

humanis

tingkat rintangan

hiperinflasi

bias hipotetis

sumberdaya hipotesis

identical merehand ise

ident ieal treatment

identified resources

ideologyoftaxation

idJemoney

idle time

immigration

immiserizinggrowth

impact analysis

imperfect capital mobolity

imperfectcompetition

imperfectinformation

imperfectmarket

imperfectly anticipated inflation

imperial preference

implementation lag

implementation plan

impl icit cost

implicit rateofinterest

impon

importbudget

importcontent

importtinaneing strategy

importgoods

import licence

importlicensing

importprice


barangdaganganidentik

pemerlakuanidentik

sumberdaya teridentifikasi

ideologi perpajakan

uangmenganggur

waktu kosong

Imlgrasi

pertumbuhanmemiskinkan

analisis darnpak

mobilitas modal taksempurna

persaingan taksempurna

informasi taksempurna

pasar taksempurna

inflasi terjangka taksempurna

pengutamaan imperial

senjang pelaksanaan

rencana pelaksanaan

kos tersirat

tingkat bunga implisit

impor

anggaranimpor

kandunganimpor

strategipendanaanimpor

barangimpor

lisensiimpor

perizinanimpor

hargairnpor

jcurve

j-curve effect

joint collective good

joint consumption

joint cost

joint probabil ityofevents

joint production

joint products

joint profit maximization

joint service

joint supply

joint venture

joint venture account

joint-marketing

journey

journey(travelling) time

journey distance

journey purpose

journeyspeed

jUdgmental relationships

jug\arcycle

junk: bonds

just(natural) wage

justpriCe theory

justwage principle

just-in-time systems


​kurva J

efekkurva-J

barang kolektif bersama

konsumsi bersama

kos bersama

kementakan-gabungan kejadian

produksi bersama

produkbersama

pemaksimuman laba bersama

layananJjasa bersama

penawaran bersama

usaha bersama

akun usaha bersama

pemasaran bersama

perjalanan

mas a perjalanan

jarakperjalanan

tujuan perjalanan

kecepatan perjalanan

hubungan kiraan

daur Juglar

obligasi murahan

upah (alami) adil

teori harga adil

prinsip upah adil

sistem tepat waktu

​keiretsu

kerb parking

key currency

key industry

Keynes effect

Keynes' interest rate theory

Keynes' theoryofincome

detennination

Keynesian cross

keynesian economics

Keynesian fiscal policy

Keynesian macrotheory

keynesian multiplier

keynes-Kelecki growth model

Keynes'sfundamental

psychological law

kinked budget constraint

kinked demand curve

kitchin cycle

Kondratieff cycle

​keiretsu

perparkiran tepi jalan

mata uang utama

industri kunci

efek Keynes

teori tingkat bunga Keynes

teori penentuan pendapatan Keynes

silang Keynesian

ekonomi Keynesian

kebijakan fiskal Keyne

teorimahoKeynesian

pengganda Keynesian

model pertumbuhan Keynes-Kalecki

hukum psikologis fundamental Keynes

kendala anggaran terpatah

kurva pennintaan terpatah

daur Kitchin

daur Kondratieff

​lindahl model

lindahl prices

lindahl solution

linder hypothesis

line item budgeting

linear approximation

linear constraints

linear consumption function

linear dema'rtd curve

linear equalities

linear functions

linear in equalities

Iinear income taxes

linearprogramming

linear stageofgrowth model

linear stages model

linkage effect

liquidbulk

liquidity

liquidity effect

liquidity function

liquidity needs

liquidityofthe banking system

liquidity preference

liquidity premium

liquidity trap

listinvestmentprogramme

little-Mirrlees theory

livestock budgeting worksheet

livestock-share lease

load centre

load factor

loading commodity

loan account

loanfinancing


​model Lindahl

harga Lindahl

penyelesaian Lindahl

hipotesis Linder

penganggaran butir-butir baris

perkiraan linear

kendala linear

fungsi konsumsi linear

keluk permintaan linear

kesamaan linear

fungsi linear

linear dalam kesamaan

pajak pendapatan linear

pemrograman linear

model tahap pertumbuhan linear

model tahapan linear

efek keterkaitan

Curall cair

likuiditas

efek likuiditas

fungsi likuiditas

kebutuhan likuiditas

likuiditas sistem perbankan

preferensi likuiditas

premiumlikuiditas

perangkap likuiditas,jebakanlikuiditas

listprogram investasi

teori Little- Mirrlees

lembar kerja penganggaran peternakan

sewa bagi hasil peternakan

pusat muatan

taktormuatan

muatan komoditas

akunpinjarnan

pendanaan pinjaman

marginal tax rate

marginal user cost

marginal utilityofincome

marginal utilityofmoney

marginal utility theory

marginal value

marginal-cost pricing

marginalist school

marine

maritime

market adjustment process

market allocations

market barries to entry

market concentration

market constraints

market demand

market economy

market failure

market forces

market glut

market inefficiency

matket information

market oriented economy

market performance

market place

market power

market segmentation hypotesis

market share

market share doctrine

market share stability

market signaling

market socialism

market stability

market strategy

market structure


tingkat pajak marginal

kos penggunaan marginal

utilitas pendapatan marginal

utilitas-marginal uang

teori utilitas marginal

nilai marginal

penentuan harga_kosmarginal

aliran marginalis

kapal (laut)

maritim

proses penyesuaian pasar

alokasi pasar

hambatan masuk pasar

konsentrasi pasar

kendala pasar

permintaan pasar

perekonomian pasar

kegagalan pasar

day a pasar

jebakpasar

ketakefisienan pasar

informasi pasar

ekonomi orientasi pasar

kinerja pasar

lokasi pasar

kekuatan pasar

hipotesis pengsegmenan pasar

pangsa pasar

doktrin pangsa pasar

kestabilan pangsa pasar

pengisyaratan pasar

sosialisme pasar

kestabilan pasaran

strategi pasar

struktur pasar

narrowmoney

national account

national budget 'policy

national debt

national efficiency

national effluent standards

national expenditure

national externalities

national heal th insurance

national health service

national income

national income accounting

national insurance

national monetary commission

national output

nationalproduct

national savingbank

national security

national wealth

national-income analysis

national ization

national ized industry

natural capital

natural competation

naturalmonopoly

natural population increase

natural value

natural wage



​uang sempit

akun nasional

kebijakan anggaran nasional

utang nasional

efisiensi nasional

standar limbah nasional

belanja nasional'

eksternalitas nasional

asuransi kesehatan negara

layanan/jasa kesehatan nasional

pendapatan nasional

perakunan pendapatan nasional

asuransi nasional

dewanmoneter nasional

keluaran nasional

produknasional

banktabungan nasional

keamanannasional

kekayaan nasional

analisis pendapatan nasional

nasionalisasi

industri ternasionalisasi

modal alami

persaingan alamiah

monopoli alamiah

pertambahan alamiah

nilai alami

upah alami,jalanasli

optimist model

optimization models

optimization procedure

optimum combinationoffactor

optimum consumption

optimum currency area

optimum depletion rate

optimum development

optimum growth

optimum investment

optimum output

optimum plant size

optimum policy

optimum price

optimum tariff

optimum time

optimum trade

option premium

order placement

orderly marketing arrangement

ordinal measure

ordinal utility

organic compositionofcapital

organizational slack

.origin and destination

origin principle

outcqme dominance

output measures

output value

outside variables

outstanding debt

outward looking strategy

overall condition

overall rateofreturn


​model optimis

model optimisasi

prosedur optimisasi

kombinasi faktor optimum

konsumsi optimum

kawasan mata uang optimum

tingkat kesusutan optimum

pembangunan optimum

pertumbuhan optimum

investasi optimum

keluaran optimum; output optimum

ukuran loji optimum

kebijakan optimum

harga optimum

tarif masuk optimal; tarif optimum

waktu optimum

perdagangan optimal

premium opsi

penempatan pesanan

pengaturan pemasaran ketat

ukuran ordinal

utilitas ordinal

komposisi organis modal

kelemahan keorganisasian

asal dan tujuan

prinsip asal

penguasaan hasil

ukuran keluaran

nilai keluaran

variabel luar

utang kumulatif

strategi orientasi ke luar

syarat keseluruhan

tingkat hasil keseluruhan

​pension

pension fund

pension fund investment

pension plan

per capita benefit

per capita crowding cost

per capita food

per capita income

per unit taxes

percentage-equalization grants

perception lag

perfect capital mobility

perfect certainty

perfect competition

perfect correspondence

perfect prediction

perfect price discrimination

perfect uncertainty

perfectly inelastic

performance appraisal

performance budgeting

performance fee

performance measure

performance stock

period for payment

periodofdigestion

periodic payment

periodically agreed rate

perks

permanent appropriation

permanent income

permanent income hypothesis

permits system

personal deduction

personal distributionofincome

​pensiun

dana pensiun

investasi dana pensiun

rencanalrancangan pensiun

faedahperkapita

kos kepadatan per kapita

konsumsi panganperkapita

pendapatan per kapita

pajak per unit

hibah penyamaan persentase

jurang persepsi

mobilitas modal sempurna/takterbatas

kepastian sempurna

persaingan sempurna

hubungan sempurna

prediksi sempurna

diskriminasi harga sempurna

ketakpastian sempurna

ketakanjalan sempurna

penilaian prestasi/kinerja

penganggaran kinerja

ongkos unjuk kerja

ukuran kinerja

kumulasi prestasi

periode pembayaran

peri ode pencernaan

pembayaran berkala

tingkat persetujuan berkala

kemudahan/perks

peruntukan tetap

pendapatan permanen

hipotesis pendapatan tetap

sistem perizinan

potongan perseorangan

agihan pendapatan perseorangan

q ratio

qualitative analysis

qualitative factors

quality

quality control

quality licensing

qualityoflife

quantitative restriction

quantity demanded

quantity discounts

quantity licensing

quantityofmoney

quantity theoryofmoney

quasi-federation

quasi-rents

quatitative analysis

queing models

queing theory

Quesnay'seconomic table

Quesnay ' s theoryofdistribution ofwealth

quota

​nisbah q

analisis kualitatif

faktor kualitatif

kualitas, mutu

kendali mutu

perizinan kualitas

kualitas hidup

pembatasan kuantitatif

kuantitas diminta

potongan kuantitas

perizinan kuantitas

kuantitas uang

teori kuantitas uang

kuasi federasi

kuasi-rente; kuasi sewa

analisis kuantitatif

model antrian

teori antrian

tabel ekonomi Quesnay

teori distribusi kekayaan Quesnay

kuota

​recurrent expenditure

recyclable resources

recycling oil revenue

redistributionofincome

redistribution with growth

reduced costs

referendum rules

refores tation

refund system

regional development

regional development bank

regional hub

regional inequalities

regional integration

regional planning

regional planning machinery

regional plans

regional pollutants

regional trade block

regional trading arrangement

regional trading block

registered stockholder

registrerofcompany

registration fee

regressive distribution

regressive tax

regulation

regulationofbank

regulatory excises

regulatory taxation

reinvestment

reinvestment credit

reinvestment quotient

relative market share

relative price


​pengeluaran berulang

sumber daya terdaur ulang

penerimaan minyak berdaur ulang

redistribusi pendapatanJagihan

redistribusi dengan pertumbuhan

kos kurangan

kaidah referendum

penghutanan kembali

sistem restitusi

pembangunan regional

bank pembangunan wilayah

pusat regional

ketimpangan wilayah

integrasi regional

perencanaan wilayah

proses perencanaan wilayah

rencana wilayah

pencemar regional

blok perdagangan regional

pengaturan perdagangan regional

biok perdagangan regional

pemegang saham terdaftar

pendaftar perusahaan

biaya pendaftaran

distribusiregresif

pajak regresif

regulasi

regulasi bank

eksais berperaturan

perpajakan berperaturan

reinvestasi

kredit reinvestasi

hasil

pangsa pasar relatif

harga relatif

sacrifice approach

sacrifice theories

saddle point

safe arrival

safety stock

sale forecasting

sales invoice

sales maximization

sales share

sales taxes

sales-finance company

samuelson condition

saving deposit

saving function

saving fund

saving gap

saving growth

saving incentives

saving in-kind

saving ratio

saving schedule

saving-income ratio

saving-investment analysis

saving-investme~tapproach

saving-investment gap

savings taxes

Say's identity

Say'slaw

Say's lawofmarkets

​pendekatan pengorbanan

teori pengorbanan

titik pelana

ketibaan selamat

stok aman

pemrakiraan penjualan

bukti penjualan

pemaksimuman penjualan

pangsa penjualan

pajak penjualan

perusahaan pembiayaan penjualan

syarat Samuelson

rekening tabungan

fungsi tabungan

dana tabungan

jurang tabungan, senjang tabungan

pertumbuhan tabungan

insentif tabungan

tabungan natura

nisbah tabungan

jadwal tabungan

nisbah tabungan-pendapatan

analisis tabungan investasi

pendekatan tabungan-investasi

jurang tabungan investasi

pajak tabungan

identitas say

hukum Say

hukum pasar Say

​tax coordination

tax credit

tax creditprograms

taxdeduction

tax deJiquency

tax discrimination

tax distortion

tax effect

tax

tax exempted income

tax exemption

tax expenditure

taxforfeiture

taxform

tax foundation

tax harmonization

tax haven

tax holiday

taxincentives

tax incidence

tax integration

tax intensiveness

tax legislation

tax limit

tax loophole

tax mix

tax multiplier

tax neutrality

tax penalty

tax policy

tax preference

tax price

tax principle

tax rate

tax rate schedules

koordinasi pajak

kredit pajak

programpemotongan pajak

potongan pajakt

kelalaian cukai

diskriminasi pajak

distorsi pajak

efek pajak, usaha pajak

pengelakan pajak

pendapatan bebas pajak

pembebasan pajak

pengeluaran pajak

denda pajak

formulir pajak

yayasan pajakto

keharmonisan pajak

perlindungan pajak

pembebasan pajak

insentif pajak

pembebabanan pajak

integrasi pajak

keintensifan pajak

perundangan pajak

batas pajak

celah-hindarpaj

campuranpajak

pengganda pajak

kenetralanpaj

denda pajak

kebijakan pajak

pengutamaan cukai

harga pajak

prinsip pajak

tingkat pajak

jadwal tingkat pajak

ultimate target

ultra-free entry

unanimity principle

unanimity rule

unanimous consent model

unanimous consent requirement

uncertain layoffs

uncertain pay offs

uncertainty

unconditional grant-in-aid

underconsumption (oversaving)

theoriesofthe cyccle

underconsumption theories

underdeveloped area

underdeveloped economy

underdevelopment

underemployment

underground passage

underground railway

underpopulation

underutilization

undervaluing output

underwriter

underwriting syndicate

undiscoveredresources

undistributed profit taxes

unemployment

unemployment insurance


target akhir

masuk ultra-bebas

prinsip kesepakatan

kaidah kesepakatan

model persetujuan suara bulat

persyaratan persetujuan suara bulat

pemecatan takpasti

hasil takpasti

ketakpastian

bantuan hibah tak bersyarat

teori konsumsi tentang utang

daur

teori konsumsi-kurang

kawasan terbelakang,

terbelakang

keterbelakangan

pemekerjaan takpenuh

jalan bawah tanah

jalan kereta api bawah tanah

kekurangan penduduk

pemanfaatan tak penuh

keluaran pengurangan nilai

penjamin

sindikat penjaminan

sumber daya taktertemukan

pajak keuntungan tak dibagi

pengangguran

asuransi pengangguran

voter attitude

voter ignorance

voter preference

voting

voting by coalition

voting by feet

voting model

voting paradox

voting procedure

voting rule

voting strategy

voucher schemes financing

vulnerability premium

vulnerable deposit

​sikap pemberi suara

keabaian pemberi suara

pengutamaan pemberi suara ;'

pemungutan suara; voting

pemungutan suara secara koalisi

pemilihan berlangkahi

model pemungutan suara

paradoks pemungutan suara

prosedur pemungutan suara

kaidah pemungutan suaraI

strategi pemungutan suara

skema bukti pembayaran

premi kerentanan

deposit rentan

worker adjustment

worker compensation

worker hours

worker information

worker mobility

worker motivation

worker participation

worker preferences

working age

working capital cycle

working reserve assets

working women

workplace reform

worksharing

worthiness criteriaofbank

WTO (world trade organization)


penyesuaian pekerja

kompensasi pekerja

jampekerja

informasi pekerja

mobilitas pekerja

motivasi pekerja

pertisipasi pekerja

preferensi pekerja

usia kerja

daur modal kerja

aset cadangan kerja

perempuan bekerja

pembaruan

bagikerja

kriteria kesehatan bank

WTO

​yellow dog

yellow dog contracts

yellow dog employment contracts

yield curve

yield to maturity

youth effect

youth subminimum wage

youth unemployment


​anjing kuningi

kontrak anjing kuning

kontrak kerja anj ing kuning

kurva hasil

hasil hingga jatuh tempo

efek remaja

upah subminimum pemuda

pengangguran pemuda



9 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page